Sebelum masuknya ilmu pendidikan atau biasa disebut shine , tentunya manusia jaman dahulu tetauj jp memiliki ide untuk mempermudah kegiatannya sehari hari . Baik dalam bekerja dan menentukan suatu masa atau waktu dan penanggalan hingga kurun waktu yang sangat lama . Mulai dari jam ,hari, bulan , tahun dan abad dan masih barjak lagi .
Namun kali ini kita akan bahas proses atau cara yang dilakukan oleh suku pedalaman di daerah Pakpak di Sumatra Utara. Penanggaalan atau kalender Pakpak pada mulanya dihitung dari lobang sebuah tempurung yang sebelumnya telah dilobangi sebanyak 30 lobang. Setiap lobang diisi dengan seutas tali yang kemudian setiap hari tali tersebut ditarik sampai kemudian semua lobang kosong, dan seterusnya diisi kembali. Setiap penarikan tali dilakukan penyebutan harinya . Jika secara umum kita mengetahui penanggalen dinyatakan dengan angka, maka pada masyarakat Pakpak hanya dikenal nama hari saja, Saesuai dengan jumlah lobang sebanyak 30 maka hari dalam Pakpak terdiri dari 30 hari saja.
Berikut nama nama hari pada suku Pakpak antara lain :
1. Adintia,2
Suma, 3. Anggara, 4. Budaha, 5. Beraspati, 6. Cikerra, 7. Belah naik, 8. Adintia naik, 9
Suma sibah, 10. Anggara sepuluh, 11. Budaha mengadep, 12. Beraspati tangkep, 13. Cikerra purnama, 14. Belah Purnama Tula, 15. Suma Teppik, 16. Anggara Kolom, 17. Budaha Kolom, 18. Beraspati Kolom, 19. Cikerra duapuluh, 20. Bellah Turun, 21. Adintia Anggara, 22. Sumani mate, 23. Anggara Bulubana, 24. Budaha selpu/meddem, 25. Beraspati Gok, 26. Samisara bulan mate, 27. Dalan bulan dan kurung. 28. Budaha selpu juga sering dinamakan budaha meddem, 29. sedangkan cikerra ada pula yang menyebut dengan cukerra. 30. Samisara bulan mate sering juga disebut dengan Samisara mate bulan.
Dari keseluruhan hari tersebut memiliki banyak arti secara tersendiri , biasanya dalam kebiasaan orang Pakpak hari tersebut akan dibagi lagi menjadi berapa bagian . Misalnya kalau ada yang ingin melakukan hajatan , misalnya pesta, membangun rumah, musim bercocok tanam , atau kegiatan baik lainnya . maka penanggalan akan dilihat kembali , dicocokkan dengan nama hari tersebut , dan hal ini juga sama dengan primbon pada Jawa atau di daerah Toba pada umumnya . Kepercayaan masyarakat adat Pakpak tetap menjaga warisan leluhur ini , dengan penuh harapan hajat yang akan dilaksanakan tidak mendapat halangan buruk . kendati demikian tidak sedikit pula yang sudah melanggarnya , seiring kemajuan teknologi.
2. JAM
Dalam ukuran waktu secara internasional dan nasional diketahui bahwa satu hari dan satu malam terdiri dari masing-masing 12 jam. Dengan demikian satu hari satu malam adalah 24 jam. Sedangkan pada masyarakat Pakpak dalam satu hari dikenal (5) ketika dan satu malam juga (5) ketika. Satu hari satu malam adalah (10) ketika dimana jarak antara satu ketika dengan ketika lain adalah masing-masing 2 jam 14 menit. Ketika tersebut dinamai sebagai berikut :
1. Keke Matawari. Terbit matahari ,
2. Rungrung gelang-gelang
3. Ceger Ari.
4. Cibon = sore hari
5. Kandang Kerbo. Masa memasukkan kerbo ke kandang
6. Tangkep Koden , merupakan habis jam masak dan Periuk sudah disimpan.
7. Sipeddem anak-anak , jam waktu anak anak tidur
8. Tengah berngin , atau biasa dibilang jam larut malam
9. Takuak manuk sekali , kebiasaan ayam berkokok tengah malam
10. Takuak menjejeri. Ayam berkokok dipagi hari
Penyebutan ini cenderung diambil dari masa satu kegiatan atau peristiwa yang dilakukan sehari-hari, dan keadaan atau posisi mata hari. Pagi misalnya disebut keke matawari atau ketika matahari mulai bangkit dan terlihat, Kandang kerbo dimaksudkan masa untuk mengkandangkan kerbo, kemudian Tangkep koden dimaksudkan masa setelah selesai memasak nasi sehingga periuk sudah dicuci atau dibersihkan dan dibalikkan, atau sipeddem anak-anak dimana waktu ini dinamai sebagai masa anak-anak tidur. Demikian juga nama-nama lainya.
Demikian nama hari dan jam yang sering dilakukan masyarakat adat Pakpak yang terletak di Sumatera Utara dan Aceh . Semoga dengan mengetahui kebiasaan orang Pakpak kita lebih memahami Pakpak yang sebenarnya . Dan juga sebagai pembelajaran bagi generasi penerus suku Pakpak . Apa bila terdapat kesalahan , mohon diberi masukan dan saran dengan cara komen pada video ini . Dan jangan lupa jaga selalu kesehatan dan selamat menjalankan aktivitas, jangan lupa subscriber,like koman dan bagikan video ini . Kerna itu gratis agar lebih mendukung channel ini.
Tonton juga videonya langsung :
Lias ate
Njuah njuah banya Karina .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar