Peresmian Kabupaten Daerah Tingkat II Otonom dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 Mei 1964 bertempat di Gedung Nasional Sidikalang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, yang berlaku surat mulai tanggal 1 Januari 1964, maka wilayah Kabupaten Dairi pada saat pembentukannya terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Sidikalang, ibukotanya Sidikalang;
2. Kecamatan Sumbul, ibukotanya Sumbul;
3. Kecamatan Tigalingga, ibukotanya Tigalingga;
4. Kecamatan Tanah Pinem, ibukotanya Kutabuluh;
5. Kecamatan Salak, ibukotanya Salak;
6. Kecamatan Kerajaan, ibukotanya Sukarame;
7. Kecamatan Silima Pungga-Pungga, ibukotanya Parongil;
8. Kecamatan Siempat Nempu, ibukotanya Bunturaja;
Namun sebelum kita lanjutkan mari subscribe dulu like, komen dan bagikan Vidio ini , kerna itu gratis demi berkembangnya Chanel history Pakpak tipi.
Umumnya setiap kabupaten pasti memiliki pemimpin atau kepala suatu daerah yang disebut bupati , inilah 20 pejabat kabupaten Dairi yang pernah menjabat rikabupaten Dairi antara lain :
1. Hatian Paulus Manurung. Bupati pertama ini (dikenal sebagai Paulus Manurung) adalah birokrat dan ahli hukum yang menjabat sebagai Bupati Dairi pertama. Sebelumnya, ia adalah Ketua Pengadilan Negeri Tebing Tinggi. Paulus Manurung menjalani pendidikan di OSVIA Fort de Kock (sekarang menjadi IPDN Kampus Sumatera Barat). Ia lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1927. Setelah lulus dari OSVIA, Paulus Manurung ditempatkan sebagai pegawai negeri sipil di kantor asisten demang di Balige dengan pangkat Gediplomeerd Ambtenaar voor de Inlandschen Bestuurdienst (GAIB). Paulus merupakan Bupati Kepala Daerah pertama Tingkat II Dairi
Pada tanggal 12 September 1947, pada masa Agresi Militer Belanda I, Residen Tapanuli dr. Ferdinand Lumban Tobing mengeluarkan Surat Residen Tapanuli No. 1256 yang berisikan perintah bahwa terhitung sejak 1 Oktober 1947, Paulus Manurung ditempatkan sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II untuk wilayah Dairi yang berkedudukan di Sidikalang. Dengan demikian, Paulus Manurung menjadi Bupati Dairi pertama dan tanggal penempatannya diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Dairi. Paulus Manurung dimakamkan di kampung halamannya, di desa Sibuntuon, kecamatan Uluan, kabupaten Toba, provinsi Sumatera Utara.
Kemudia dilanjut oleh bupati ke
2. yaitu Gading Bartolomeus Pinem yang pada saat itu Bupati Sidikalang berganti nama menjadi Ka.Pem.Militer Dairi pada tahun 1949, setelah 2 tahun menjabat digantikan oleh bupati ke
3. Raja Kisaran Massy Maha pada tahun 1949. Tidak berlangsung lama Ka pem Militer digantikan oleh
4. J.O.T. Sitohang pada tahun 1949.Jonathan Sitohang gelar Ompu Tording Sitohang (dikenal sebagai Jonathan Ompu Tording Sitohang; disingkat sebagai J.O.T. Sitohang) adalah Bupati Dairi ke-4 yang menjabat dari tahun 1949 hingga 1955 dan seorang pahlawan gerilya pembela kemerdekaan Indonesia asal Dairi. Ia merupakan ayah kandung dari Bupati Dairi ke-19, Johnny Sitohang dan kakek kandung dari Depriwanto Sitohang. Selanjutnya
5. Nasib Nasution tahun 1955, tidak ada sumber informasi yang kami temukan tentang status kepemimpinan bupati kelima ini , kemudian dilanjutkan oleh bupati ke
6. Djauli Manik tahun 1956-1963. Dimasa kepemimpinannya bupati djauli manik membuat gedung nasional yaitu gedung djauli manik , salah tau icon Dairi pada masa itu. Selanjutnya, bupati ke
7. Rambio Muda Aritonang menjadi Pj Bupati Dairi 1964, dilanjutkan bupati ke
8. Raja Nembah Maha tahun menjabat 1964-1966, merupakan pejabat defenitif selanjutnya bupati ke
9. Drs. P. Simanjuntak tahun 1967, tidak berangsur lama digantikan oleh bupati ke
10. Letkol. R. Sumardi tahun 1967, pada tahun yang sama , kemudia bupati ke
11. A.V.Siahaan Pj.Bupati tahun Dairi 1968, kemudia bupati ke
12. Letkol. (Pol) Victor Immanuel Silalahi tahun 1968-1974,
13. Drs.Mula Tua Pardede tahun 1974-1979, Drs. Mulatua Pardede adalah birokrat Sumatera Utara yang menjabat sebagai Wali Kota Pematang Siantar ke-8 dan kemudian Bupati Dairi ke-13. Dilanjutkan oleh bupati ke
14.Drs.Tumpak Manurung tahun 1979-1984.
Selanjutnya bupati ke
15. Poltak Panggabean,SH tahun 1984-1989,
16. Drs. J.P.A Silalahi tahun 1989-1993, Lalu dilanjutkan oleh Drs. Zakaria Yahya Lafau Plh. tahun 1993-1994,
17. Drs. Sabam Isodorus Sihotang tahun 1994-1999. Drs. Sabam Isodorus Sihotang, MM. (disingkat sebagai S. Is. Sihotang) adalah seorang politikus, pemerhati lingkungan, Bupati Dairi ke-17 yang menjabat dari tahun 1994 hingga 1999, dan Penjabat Bupati Karo pada tahun 2000.
Sebagai Bupati Dairi
Sabam Sihotang berjasa dalam menata kawasan kota Sidikalang, termasuk membangun median jalan di sepanjang Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Ahmad Yani. Ruas jalan tersebut adalah salah satu ruas jalan utama di Kabupaten Dairi dan menyangga ruas jalan provinsi antar kabupaten di Sumatra Utara.[2] Pada tahun 1994, Sabam Sihotang menggagas pendirian monumen bagi dua tokoh nasional asal Kabupaten Dairi, yakni Liberty Manik dan Tahi Bonar Simatupang. Selanjutnya,
18. Dr. M.P Tumanggor Bupati tahun 1999-2009, Dr. Master Parulian Tumanggor (disingkat sebagai M.P. Tumanggor; lahir 31 Oktober 1950) adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Bupati Dairi ke-18 sejak tahun 1999 hingga tahun 2009. Sebelum menjabat sebagai bupati, ia adalah mantan pejabat Eselon II di Kantor Menteri Negara BUMN dan tenaga pengajar di Departemen Keuangan. Kini anaknya menjadi bupati Pakpak bharat periode 2021 sampai sekarang, kemudian dilanjutkan oleh bupati ke
19. KRA. Johnny Sitohang Adinegoro dan wakilnya Irwansyah Pasi, SH menjadi Bupati dan wakil Bupati 2 periode yaitu 2009-2019. Merupakan anak dari bupati 4. J.O.T. Sitohang pada tahun 1949 . Saat ini Kabupaten Dairi dipimpin oleh Bupati ke
20. DR. Eddy Keleng Ate Berutu dan Wakil Bupati Jimmy Andrea Lukita Sihombing, SH periode 2019 – sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar